Israel: Pembalasan Hizbollah Hanya Menunggu Waktu
Indonesian Free Press -- Tanggal 28 Januari Hizbollah menembakkan rudal ke pasukan Israel yang tengah berpatroli di dekat perbatasan Lebanon, menewaskan dua tentara dan melukai tujuh orang lainnya.
Itu adalah 'serangan balasan' yang dilakukan Hizbollah setelah Israel menyerang pasukan Hizbollah di dekat perbatasan Golan, Suriah, sepuluh hari sebelumnya yang menewaskan beberapa anggota Hizbollah dan seorang perwira Iran.
Hizbollah tidak pernah membiarkan serangan terhadap pasukannya oleh Israel tidak dibalas. Maka setelah Israel membunuh pahlawan Hizbollah, Samir Kuntar, di Damaskus tanggal 19 Desember, semua pihak menunggu realisasi pembalasan Hizbollah, termasuk media-media massa Israel.
Yediot Ahronot menyebutkan bahwa berdasarkan apa yang biasa dilakukan Hizbollah, pembalasan atas kematian Kuntar hanyalah menunggu waktu. Media Israel ini bahkan memperkirakan Hizbollah bakal melakukan serangan darat terhadap Israel di wilayah pendudukan Palestina utara.
Ynet menyebutkan bahwa kekuatan militer Israel di perbatasan tidak akan bisa mencegah serangan balasan Hizbollah, mengingat bahwa Hizbollah telah menjadi kekuatan militer yang bisa bertempur dengan gigih.
Sementara itu Jerusalem Post menyebutkan bahwa alasan Israel membunuh Kuntar adalah kekhawatiran Israel bahwa Kuntar tengah membangun jaringan kekuatan anti-Israel di Golan, Suriah, yang ditulangpunggungi oleh pasukan Hezbollah dan pasukan khusus Iran Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) Quds Force.
Dalam pidato yang disampaikan saat pemakaman Kuntar, Senin (21 Desember), pemimpin Hizbollah Sayyed Nasrallah mengatakan, "Samir adalah saudara kami dan seorang komandan kami dan menjadi hak kami untuk membalas kematiannya pada tempat, waktu dan cara yang kami anggap tepat. Kami akan menunaikan hak itu, Insya Allah."
Terkait dengan hal itu, Taha Al-Qatnani, ayah dari pejuang wanita Palestina, Ashraqat Al-Qatnani, yang syahid oleh tembakan tentara Israel setelah menusuk beberapa tentara dan pemukim ilegal Israel memberikan keterangan kepada media Lebanon Al Watan, Selasa (22/12). Ia mengaku telah mendapatkan telepon langsung pimpinan Hizbollah Sayyed Hasan Nasrallah setelah putrinya syahid.
"Beliau telah memegang janji dengan cara terbaik, setelah menyebut nama putri saya Ashraqat bersama-sama dengan syuhada besar Samir Kuntar yang kecintaan dan identitasnya adalah Palestina," kata Qatnani.
"Anda adalah dasar dari kepercayaan, Anda berjanji dan menjaga janji itu dengan baik karena Anda ahli dalam memenuhi janji," katanya kepada Nasrallah, seperti dituturkan kembali kepada Al Watan.
Nasrallah sendiri telah memenuhi janjinya yang pertama, dengan menyebutkan nama Ashraqat Al-Qatnani dalam pidatonya hari Senin (21 Desember) terkait dengan serangan Israel yang menewaskan Samir Kuntar.
"Wanita muda ini (Ashraqat Al-Qatnani) memiliki kepedulian yang tinggi, tekad baja, dan pengetahuan yang mendalam dan jujur tentang masalah yang mendorongnya rela mengorbankan dirinya, sebagai bentuk pembeda antara musuh dan teman," kata Nasrallah tentang Ashraqat Al-Qatnani.
Ia menyebut Ashraqat Al-Qatnani sebagai contoh pemudi Palestina yang mencintai kemerdekaan. Ia juga menyamakannya dengan putra Nasrallah yang juga syahid, Hadi.
"Saya hanya menggunakan telepon untuk keperluan yang sangat penting, namun kali ini saya harus menelepon keluarga Ashraqat," kata Nasrallah dalam percakapan itu.
"Hanya jika kami telah meninggalkan sholat dan puasa, maka kami akan meninggalkan Palestina," kata Nasrallah lagi.(ca)
Itu adalah 'serangan balasan' yang dilakukan Hizbollah setelah Israel menyerang pasukan Hizbollah di dekat perbatasan Golan, Suriah, sepuluh hari sebelumnya yang menewaskan beberapa anggota Hizbollah dan seorang perwira Iran.
Hizbollah tidak pernah membiarkan serangan terhadap pasukannya oleh Israel tidak dibalas. Maka setelah Israel membunuh pahlawan Hizbollah, Samir Kuntar, di Damaskus tanggal 19 Desember, semua pihak menunggu realisasi pembalasan Hizbollah, termasuk media-media massa Israel.
Yediot Ahronot menyebutkan bahwa berdasarkan apa yang biasa dilakukan Hizbollah, pembalasan atas kematian Kuntar hanyalah menunggu waktu. Media Israel ini bahkan memperkirakan Hizbollah bakal melakukan serangan darat terhadap Israel di wilayah pendudukan Palestina utara.
Ynet menyebutkan bahwa kekuatan militer Israel di perbatasan tidak akan bisa mencegah serangan balasan Hizbollah, mengingat bahwa Hizbollah telah menjadi kekuatan militer yang bisa bertempur dengan gigih.
Sementara itu Jerusalem Post menyebutkan bahwa alasan Israel membunuh Kuntar adalah kekhawatiran Israel bahwa Kuntar tengah membangun jaringan kekuatan anti-Israel di Golan, Suriah, yang ditulangpunggungi oleh pasukan Hezbollah dan pasukan khusus Iran Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) Quds Force.
Dalam pidato yang disampaikan saat pemakaman Kuntar, Senin (21 Desember), pemimpin Hizbollah Sayyed Nasrallah mengatakan, "Samir adalah saudara kami dan seorang komandan kami dan menjadi hak kami untuk membalas kematiannya pada tempat, waktu dan cara yang kami anggap tepat. Kami akan menunaikan hak itu, Insya Allah."
Terkait dengan hal itu, Taha Al-Qatnani, ayah dari pejuang wanita Palestina, Ashraqat Al-Qatnani, yang syahid oleh tembakan tentara Israel setelah menusuk beberapa tentara dan pemukim ilegal Israel memberikan keterangan kepada media Lebanon Al Watan, Selasa (22/12). Ia mengaku telah mendapatkan telepon langsung pimpinan Hizbollah Sayyed Hasan Nasrallah setelah putrinya syahid.
"Beliau telah memegang janji dengan cara terbaik, setelah menyebut nama putri saya Ashraqat bersama-sama dengan syuhada besar Samir Kuntar yang kecintaan dan identitasnya adalah Palestina," kata Qatnani.
"Anda adalah dasar dari kepercayaan, Anda berjanji dan menjaga janji itu dengan baik karena Anda ahli dalam memenuhi janji," katanya kepada Nasrallah, seperti dituturkan kembali kepada Al Watan.
Nasrallah sendiri telah memenuhi janjinya yang pertama, dengan menyebutkan nama Ashraqat Al-Qatnani dalam pidatonya hari Senin (21 Desember) terkait dengan serangan Israel yang menewaskan Samir Kuntar.
"Wanita muda ini (Ashraqat Al-Qatnani) memiliki kepedulian yang tinggi, tekad baja, dan pengetahuan yang mendalam dan jujur tentang masalah yang mendorongnya rela mengorbankan dirinya, sebagai bentuk pembeda antara musuh dan teman," kata Nasrallah tentang Ashraqat Al-Qatnani.
Ia menyebut Ashraqat Al-Qatnani sebagai contoh pemudi Palestina yang mencintai kemerdekaan. Ia juga menyamakannya dengan putra Nasrallah yang juga syahid, Hadi.
"Saya hanya menggunakan telepon untuk keperluan yang sangat penting, namun kali ini saya harus menelepon keluarga Ashraqat," kata Nasrallah dalam percakapan itu.
"Hanya jika kami telah meninggalkan sholat dan puasa, maka kami akan meninggalkan Palestina," kata Nasrallah lagi.(ca)
Israel: Pembalasan Hizbollah Hanya Menunggu Waktu
Reviewed by mm
on
09:24:00
Rating: