Cerita Ledakan Granat yang Menghilangkan Telapak Tangan Serka Siswandi
Serka Siswandi tidak menyangka jika akan kehilangan telapak tangannya saat melatih siswa Secaba. Granat yang tidak meledak itu tiba-tiba meledak saat akan dijinakkan.
"Musibah itu terjadi pada tanggal 23 September 2014 sekitar pukul 10.00 WIB. Berawal ketika saya sedang melakukan tugas untuk melatih 90 siswa Secaba angkatan ke 34 yang tergabung dalam Kompi B di Pusat Latihan Tempur Purboyo Malang, dalam agenda pelatihan melempar granat," tutur Serka Siswadi saat ditemui detikcom di kediamannya di Perum TNI AL Blok F5 No 19, Desa Kedungkendo, Kecamatan Candi Sidoarjo.
Peristiwa naas tutur Serka Siswandi, terjadi saat para siswa melempar granat dengan jarak lempar sekitar 30 sampai 35 meter. Namun, saat itu ada 3 granat yang busung alias tidak meledak. Karena posisi lokasi pelemparan granat tersebut miring dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Setelah ditunggu beberapa menit, diputuskan areal tempat sasaran harus dibersihkan.
"Saya selaku pelatih harus bertanggung jawab untuk membersihkan areal lokasi sasaran pelemparan granat. Ada 3 granat yang busung, kemudian saya mengenakan pakaian Body Armor (pakaian tahan ledakan). Semua badan saya tertutup oleh pakaian tersebut kecuali telapak tangan," ujar Serka Siswandi sambil menunjukkan telapak tangannya yang sudah tidak ada.
Ketika saya sudah berhasil menuju ke titik sasaran lokasi granat yang busung, saat menandai titik kemudian diberi tanda dengan tongkat, selang beberapa detik granat tersebut meledak.
"Duuuuur! Saya langsung terduduk dan melihat kedua telapak tangan saya hancur, saya hanya pasrah," kemudian saya tetap berusaha membuka helm pelindung kepala, dan berteriak minta tolong.
Meski musibah sudah menimpa dirinya, Serka Siswandi tetap bangga sebagai seorang prajurit. Dia tetap ingin berkarir seperti prajurit yang lain walaupun sudah ada keterbatasan di tubuhnya. (Detik)
"Musibah itu terjadi pada tanggal 23 September 2014 sekitar pukul 10.00 WIB. Berawal ketika saya sedang melakukan tugas untuk melatih 90 siswa Secaba angkatan ke 34 yang tergabung dalam Kompi B di Pusat Latihan Tempur Purboyo Malang, dalam agenda pelatihan melempar granat," tutur Serka Siswadi saat ditemui detikcom di kediamannya di Perum TNI AL Blok F5 No 19, Desa Kedungkendo, Kecamatan Candi Sidoarjo.
Peristiwa naas tutur Serka Siswandi, terjadi saat para siswa melempar granat dengan jarak lempar sekitar 30 sampai 35 meter. Namun, saat itu ada 3 granat yang busung alias tidak meledak. Karena posisi lokasi pelemparan granat tersebut miring dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Setelah ditunggu beberapa menit, diputuskan areal tempat sasaran harus dibersihkan.
"Saya selaku pelatih harus bertanggung jawab untuk membersihkan areal lokasi sasaran pelemparan granat. Ada 3 granat yang busung, kemudian saya mengenakan pakaian Body Armor (pakaian tahan ledakan). Semua badan saya tertutup oleh pakaian tersebut kecuali telapak tangan," ujar Serka Siswandi sambil menunjukkan telapak tangannya yang sudah tidak ada.
Ketika saya sudah berhasil menuju ke titik sasaran lokasi granat yang busung, saat menandai titik kemudian diberi tanda dengan tongkat, selang beberapa detik granat tersebut meledak.
"Duuuuur! Saya langsung terduduk dan melihat kedua telapak tangan saya hancur, saya hanya pasrah," kemudian saya tetap berusaha membuka helm pelindung kepala, dan berteriak minta tolong.
Meski musibah sudah menimpa dirinya, Serka Siswandi tetap bangga sebagai seorang prajurit. Dia tetap ingin berkarir seperti prajurit yang lain walaupun sudah ada keterbatasan di tubuhnya. (Detik)
Cerita Ledakan Granat yang Menghilangkan Telapak Tangan Serka Siswandi
Reviewed by mm
on
02:33:00
Rating: