Mahasiswa ini ciptakan palang kereta otomatis
Dua mahasiswa Jurusan Mesin Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat (Sumbar), menciptakan prototipe palang kereta api otomatis. Cara kerjanya dengan menggunakan sensor yang akan mendeteksi kereta lewat.
"Melalui alat ini pada setiap perlintasan kereta tidak perlu lagi ada petugas yang ditempatkan, terutama pada jalan kecil," kata salah seorang penciptanya, Wahyu Kurnia di Padang, Selasa (2/2).
Ia menjelaskan latar belakang pembuatan prototipe palang kereta api otomatis berawal dari banyak terjadi kecelakaan pada perlintasan jalur kereta yang tidak memiliki palang sehingga menimbulkan korban.
Ia memaparkan sistem kerja palang dibuat otomatis dengan menggunakan dua sensor. Saat kereta melewati sensor pertama palang akan menutup otomatis, ketika gerbong kereta paling belakang melewati sensor kedua palang akan terangkat.
"Sensor pertama dapat dipasang dua kilometer sebelum perlintasan dan sensor kedua dua kilometer sesudah perlintasan," ujarnya dilansir dari Antara.
Sementara, untuk sistem kelistrikan palang menggunakan modul peltier yang merupakan sumber energi menggunakan thermo elektrik generator listrik memanfaatkan energi panas.
Cara kerjanya memasang seng hitam pada miniatur berbentuk rumah sebagai penyerap panas matahari, kemudian di lapisan seng dalam dipakai kipas angin.
"Akibatnya dalam rumah tersebut terjadi perbedaan temperatur dari panas seng dengan kipas angin sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang disimpan melalui baterai," jelasnya.
"Jadi baterai akan otomatis terisi sehingga ketika daya habis tidak perlu isi ulang," lanjutnya.
Untuk peralatan sensor memakai mikrokontroler arduino uno R3 untuk menjalankan peralatan mulai dari sensor, motor palang, alarm hingga lampu led.
Untuk membuat prototipe, Wahyu menghabiskan biaya sekitar Rp 2 juta yang dikerjakan berdua dengan Tendean Pratama Putra sebagai proyek akhir penyelesaian studi. [tyo]
"Melalui alat ini pada setiap perlintasan kereta tidak perlu lagi ada petugas yang ditempatkan, terutama pada jalan kecil," kata salah seorang penciptanya, Wahyu Kurnia di Padang, Selasa (2/2).
Ia menjelaskan latar belakang pembuatan prototipe palang kereta api otomatis berawal dari banyak terjadi kecelakaan pada perlintasan jalur kereta yang tidak memiliki palang sehingga menimbulkan korban.
Ia memaparkan sistem kerja palang dibuat otomatis dengan menggunakan dua sensor. Saat kereta melewati sensor pertama palang akan menutup otomatis, ketika gerbong kereta paling belakang melewati sensor kedua palang akan terangkat.
"Sensor pertama dapat dipasang dua kilometer sebelum perlintasan dan sensor kedua dua kilometer sesudah perlintasan," ujarnya dilansir dari Antara.
Sementara, untuk sistem kelistrikan palang menggunakan modul peltier yang merupakan sumber energi menggunakan thermo elektrik generator listrik memanfaatkan energi panas.
Cara kerjanya memasang seng hitam pada miniatur berbentuk rumah sebagai penyerap panas matahari, kemudian di lapisan seng dalam dipakai kipas angin.
"Akibatnya dalam rumah tersebut terjadi perbedaan temperatur dari panas seng dengan kipas angin sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang disimpan melalui baterai," jelasnya.
"Jadi baterai akan otomatis terisi sehingga ketika daya habis tidak perlu isi ulang," lanjutnya.
Untuk peralatan sensor memakai mikrokontroler arduino uno R3 untuk menjalankan peralatan mulai dari sensor, motor palang, alarm hingga lampu led.
Untuk membuat prototipe, Wahyu menghabiskan biaya sekitar Rp 2 juta yang dikerjakan berdua dengan Tendean Pratama Putra sebagai proyek akhir penyelesaian studi. [tyo]
Mahasiswa ini ciptakan palang kereta otomatis
Reviewed by mm
on
23:00:00
Rating: