Rusia Kirim Kapal Perang Tambahan dan Pesawat Canggih ke Suriah
Indonesian Free Press -- Saudi Arabia dan Turki dan bahkan Amerika boleh-boleh saja mengirim kekuatan militer ke Suriah untuk membantu para pemberontak teroris yang tengah terpojok, namun Rusia terus bergerak maju untuk menghancurkan para teroris.
Kantor berita Rusia, Sputnik News (Ria Novosti) hari Sabtu (13 Februari) melaporkan bahwa Rusia telah mengirim kapal perang tambahan menuju Suriah setelah sebelumnya mengirim pesawat-pesawat tempur canggih Su-35S ke negeri itu.
Mengutip pejabat kementrian pertahanan di markas Armada Laut Hitam Rusia di Krimea, kapal korvet Zeleny Dol yang dilengkapi sistem persenjataan rudal jelajah Kalibr, serta sebuah kapal penyapu ranjau, telah bergerak menuju Laut Mediterania. Kapal tersebut hanya disebutkan akan bergabung dengan satuan tugas permanen di kawasan itu, namun sejumlah sumber terpercaya mengatakan kapal itu akan bergabung dengan gugus tugas Rusia di Suriah.
Sebagaimana diketahui rudal Kalibr adalah rudal jelajah jarak jauh yang telah digunakan Rusia untuk menghancurkan posisi-posisi pemberontak Suriah, yang ditembakkan dari Laut Kaspia beberapa waktu lalu.
"Hari ini, kapal korvet peluru kendali 'Zeleny Dol' dan kapal penyapu ranjau 'Kovrovets' dari Armada Laut Hitam telah meninggalkan pelabuhan Sevastopol untuk memulai tugas sebagai bagian dari gugus tugas permanen Rusia di Laut Mediterania,� kata Jubir Armada Laut Hitam seperti dikutip Sputnik News.
Menurut pernyataan tersebut, 'Zeleny Dol' adalah kapal baru yang untuk pertama kali beroperasi di Laut Mediterania.
"Tujuan kapal itu tidak diumumkan ke publik, namun diketahui kapal itu membawa rudal-rudal jelajah jarak jauh, keikutsertaannya dalam operasi militer tidak bisa dipungkiri," kata sumber dari kementrian pertahanan Rusia yang tidak disebutkan namanya.
Laporan itu muncul tidak lama setelah Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengingatkan pada setiap aksi intervensi di Suriah yang dilakukan Amerika dan sekutu-sekutunya, yang disebut Mevedev justru akan memperluas peperangan.
�Jangan ancam siapapun dengan serangan darat," kata Medvedev dalam pertemuan keamanan internasional di Munich, Jerman, akhir pekan lalu. Ia merujuk pada ancaman Saudi Arabia dan negara-negara Teluk untuk mengirim pasukan ke Suriah.
"Adalah penting untuk menjaga Suriah yang utuh, mencegahnya jatuh ke dalam jurang perpecahan sektarian. Dunia tidak bisa lagi menanggung Libya, Yaman atau Afghanistan baru. Hal itu hanya akan menjadi bencana bagi seluruh kawasan Timur Tengah,� tambah Medvedev.
Pesawat Su-35S
Di sisi lain Kementrian Pertahanan Rusia, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengoperasikan pesawat tempur canggih 'multiguna' SU-35S di Suriah untuk operasi militer.
Tugas utama pesawat ini adalah melakukan pengawalan udara terhadap pesawat-pesawat pembom dan pesawat serang darat seperti SU-24.
�Adalah penting untuk mengetahui bahwa pesawat ini bertempat duduk tunggal, yang lebih cocok digunakan untuk melakukan patroli udara daripada melakukan serangan udara," tulis Gazeta.ru mengutip keterangan pakar pesawat tempur.
Sebagaimana diketahui Rusia telah kehilangan sebuah SU-24 yang ditembak pesawat tempur Turki pada bulan November 2015 lalu. Sejak itu setiap melakukan operasi penyerangan udara pesawat SU-25 ataupun SU-25 Rusia dikawal pesawat tempur SU-30. Namun hal itu dianggap masih belum cukup, sehingga SU-35S yang lebih canggih pun dikirim ke Suriah.
Terkenal dengan kemampuan manuvernya yang tidak tertandingi pesawat manapun, SU-35S disebut sebagai pesawat generasi 4 plus plus, atau mendekati pesawat generasi 5. Pesawat ini dilengkapi dengan meriam 30 mm yang mampu menembakkan 1.500 peluru per-menit, rudal anti-pesawat, rudal anti-kapal dan anti-kapal selam dan rudal jelajah.(ca)
Kantor berita Rusia, Sputnik News (Ria Novosti) hari Sabtu (13 Februari) melaporkan bahwa Rusia telah mengirim kapal perang tambahan menuju Suriah setelah sebelumnya mengirim pesawat-pesawat tempur canggih Su-35S ke negeri itu.
Mengutip pejabat kementrian pertahanan di markas Armada Laut Hitam Rusia di Krimea, kapal korvet Zeleny Dol yang dilengkapi sistem persenjataan rudal jelajah Kalibr, serta sebuah kapal penyapu ranjau, telah bergerak menuju Laut Mediterania. Kapal tersebut hanya disebutkan akan bergabung dengan satuan tugas permanen di kawasan itu, namun sejumlah sumber terpercaya mengatakan kapal itu akan bergabung dengan gugus tugas Rusia di Suriah.
Sebagaimana diketahui rudal Kalibr adalah rudal jelajah jarak jauh yang telah digunakan Rusia untuk menghancurkan posisi-posisi pemberontak Suriah, yang ditembakkan dari Laut Kaspia beberapa waktu lalu.
"Hari ini, kapal korvet peluru kendali 'Zeleny Dol' dan kapal penyapu ranjau 'Kovrovets' dari Armada Laut Hitam telah meninggalkan pelabuhan Sevastopol untuk memulai tugas sebagai bagian dari gugus tugas permanen Rusia di Laut Mediterania,� kata Jubir Armada Laut Hitam seperti dikutip Sputnik News.
Menurut pernyataan tersebut, 'Zeleny Dol' adalah kapal baru yang untuk pertama kali beroperasi di Laut Mediterania.
"Tujuan kapal itu tidak diumumkan ke publik, namun diketahui kapal itu membawa rudal-rudal jelajah jarak jauh, keikutsertaannya dalam operasi militer tidak bisa dipungkiri," kata sumber dari kementrian pertahanan Rusia yang tidak disebutkan namanya.
Laporan itu muncul tidak lama setelah Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengingatkan pada setiap aksi intervensi di Suriah yang dilakukan Amerika dan sekutu-sekutunya, yang disebut Mevedev justru akan memperluas peperangan.
�Jangan ancam siapapun dengan serangan darat," kata Medvedev dalam pertemuan keamanan internasional di Munich, Jerman, akhir pekan lalu. Ia merujuk pada ancaman Saudi Arabia dan negara-negara Teluk untuk mengirim pasukan ke Suriah.
"Adalah penting untuk menjaga Suriah yang utuh, mencegahnya jatuh ke dalam jurang perpecahan sektarian. Dunia tidak bisa lagi menanggung Libya, Yaman atau Afghanistan baru. Hal itu hanya akan menjadi bencana bagi seluruh kawasan Timur Tengah,� tambah Medvedev.
Pesawat Su-35S
Di sisi lain Kementrian Pertahanan Rusia, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengoperasikan pesawat tempur canggih 'multiguna' SU-35S di Suriah untuk operasi militer.
Tugas utama pesawat ini adalah melakukan pengawalan udara terhadap pesawat-pesawat pembom dan pesawat serang darat seperti SU-24.
�Adalah penting untuk mengetahui bahwa pesawat ini bertempat duduk tunggal, yang lebih cocok digunakan untuk melakukan patroli udara daripada melakukan serangan udara," tulis Gazeta.ru mengutip keterangan pakar pesawat tempur.
Sebagaimana diketahui Rusia telah kehilangan sebuah SU-24 yang ditembak pesawat tempur Turki pada bulan November 2015 lalu. Sejak itu setiap melakukan operasi penyerangan udara pesawat SU-25 ataupun SU-25 Rusia dikawal pesawat tempur SU-30. Namun hal itu dianggap masih belum cukup, sehingga SU-35S yang lebih canggih pun dikirim ke Suriah.
Terkenal dengan kemampuan manuvernya yang tidak tertandingi pesawat manapun, SU-35S disebut sebagai pesawat generasi 4 plus plus, atau mendekati pesawat generasi 5. Pesawat ini dilengkapi dengan meriam 30 mm yang mampu menembakkan 1.500 peluru per-menit, rudal anti-pesawat, rudal anti-kapal dan anti-kapal selam dan rudal jelajah.(ca)
Rusia Kirim Kapal Perang Tambahan dan Pesawat Canggih ke Suriah
Reviewed by mm
on
23:07:00
Rating: